Day I Pra Fortasi
Tak seperti Adam
yang memilih Hawa karena tak ada pilihan lainya, sebanyak 216 santriwati baru
memulai kegiatan perdana setelah menambatkan hatinya untuk ditempa enam tahun
di kawah candradimuka Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, yaitu
agenda Pra Fortasi.
Kak Alifiya berbagi tentang dormitory's life hacks XD |
Mulai
wajib memasuki asrama kemarin Maghrib ( 11/7/2017) setelah membereskan barang
dan lain lain, Ba’da Isya’ Santriwati baru mengikuti tutorial menggunakan
jilbab Minangkabau oleh kakak-kakak panitia Fortasi di kamar asrama masing
masing. Beberapa anak tampak mengeluh karena ternyata belajar mengenakan hijab
khas Mu’allimaat ini cukup rumit, namun kakak kakak tetap dengan sabar membantu
adiknya agar ketika sudah masuk nanti dapat memakai secara cantik dan rapi.
Keesokan
harinya, pukul 07.30 Panitia Fortasi menjemput peserta di asrama dan mengantar
ke aula Siti Zaenab untuk yang berada Siti Aisyah dan ruang kelas II D dan II E
untuk asrama Khansa. Dengan mengenakan baju bebas syar’I mereka bersemangat
mengikuti Sosialisasi Bahasa dan Tata Tertib secara bergantian.
Dan adik-adik yang menyimak |
Pemateri sosialisasi Bahasa,
Ustadzah Muslihah dari Central Of Language Movement ( CLM ) mengatakan untuk
mencapai kecakapan Bahasa asing yang merupakan salah satu dari lima kompetensi
dasar ini dibutuhkan keberanian untuk berbicara tidak hanya belajar secara
teori saja. Untuk menunjang itu, Madrasah sudah memiliki program Yaumul
Lughoh ( hari berbahasa), Muhadhoroh (latihan pidato), FEASCO
(Friday English and Arabic Conversation), camp Bahasa, Muhadatsah-Conversation,
dll. Santriwati baru tampak antusias saat pemateri kita memberikan
percakapan Bahasa Arab dan Inggris sederhana serta mengajak untuk menyanyi.
Antusiasme
mengikuti kegiatan ini tak berhenti sampai situ, dalam materi kedua, Ustadzah
Dwi Susilowati selaku guru bimbingan konseling mengemukakan tentang skoring
pelanggaran, pemberian reward, dan sistem pembianaan siswi,dll. Adzan Dhuhur
berkumandang, kemudian mereka kembali ke asrama untuk Istirahat, Sholat, Makan
dan bersiap kembali saat pukul 13.00 untuk mengikuti pembagian kelompok Fortasi
dan ramah tamah bersama wali serta role play tokoh agar tidak hanya
mengetahui nama namun juga memahami peran dan karya dari ilmuwan islam yang
digunakan sebagai nama kelompok mereka.
Kali ini, Fortasi
yang diketuai Ipmawati Fathiyya Tsani Mufidah memakai nama ilmuwan ilmuwan
islam seperi Al Farabi, Ibnu Sina, Ar Razi dan masih banyak lagi pada 21
kelompok. Mereka mulai saling berkenalan satu sama lain, baik yang seasrama
maupun berbeda. Panitia juga menyambut serta mengarahkan pada acara ini sebagai
ucapan selamat datang.
Menginjak Ashar, santriwati
kembali pulang untuk bersih diri, shalat, dll karena ba’da Isya’ seperti
kemarin akan diadakan kembali Tutorial menata Kasur. Rata rata, agar tampak
rapi siswi lama memanfaatkan jarum pentul besar dalam memakai seprei agar
tampak rapi. Kemudian dilanjutkan dengan sharing bersama panitia di tiap
kamar tentang pengalaman selama di Mu’allimaat.
Melakukan kegiatan secara penuh
hari ini membuat mereka sedikit meredakan tangis di kemarin hari, untuk memulai
beradaptasi dengan tempaan di tahun
pertama. Semoga, seperti dalam sabda rasul dengan menuntut ilmu
dimudahkan jalannya menuju surga :)
Day
II Pra Fortasi
Ada
pelajaran baru yang didapat peserta didik baru di hari kedua Pra Fortasi ini,
yaitu belajar istiqomah. Iklim Mu’allimaat menuntut kita untuk setia melakukan
rutinitas secara teratur dari bangun tidur hingga kembali tidur lagi dalam
sistem pendidikan 24 jamnya. Maka Kamis, 13 Juli 2017, masih sama seperti
kemarin mereka akan melakukan kegiatan sosialisasi dari madrasah kembali.
Dengan
semangat yang kian besar, kegiatan dimulai dari pukul 08.00 hingga 11.00 dan
berlangsung di Aula Madrasah bagi asrama Siti Aisyah dan ditempat yang sama
untuk asrama Khansa. Materinya adalah Kepesantrenan dan Unit Kesehatan Sekolah
( UKS).
Mu’allimaat
yang notabene merupakan juara sekolah sehat tingkat provinsi DI Yogyakarta
menanamkan pola hidup sehat bagi santriwatinya sejak dini. Materi yang diisi
salah satu perawat gigi UKS, Ustadzah Dita, A.Md ini sangat bermanfaat. Dimulai
dari fasilitas dan prosedur di UKS Madrasah, hingga cara menjaga kebersihan
diri dan mencegah infeksi silang. Lebih dari itu, kebiasaan ini merupakan
aplikasi karena Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Tak
kalah pentingnya, selanjutnya Umi Maisaroh, KaUr bimbingan hidup islami yang
juga guru Bahasa Arab, memberikan penanaman keasramaan. Diawali dengan
menjelaskan ruang fasilitas asrama, program kepesantrenan Mu’allimaat dengan
tahfidz setelah Maghrib dan pelajaran diniyyah pasca Shubuh, serta
motivasi agar santriwati baru dapat cepat beradaptasi terhadap lingkungan baru.
Setelah
Dhuhur, kembali berkumpul dengan kelompok Fortasi untuk mebuat peta impian
selama enam tahun di Mu’allimaat sebagai awal orientasi dalam mengenyam
pendidikan nantinya. Salam Kader, Kami jadi Kita, Kita jadi Kader!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar